Translate Page

Showing posts with label Beasiswa. Show all posts
Showing posts with label Beasiswa. Show all posts

Tuesday, September 25, 2018

Menulis Letter of Motivation Terbaik untuk Beasiswa DAAD (Official Guide)


Berikut ini merupakan guidelines untuk menulis motivation letter yang disarankan langsung oleh DAAD melalui laman websitenya pada tahun 2015 akhir, pada saat saya apply beasiswa DAAD. Dari saran DAAD untuk konten/isi motivation letter di setiap paragraph, saya mencoba untuk breakdown maksud dan tujuannya.
Mungkin sudah banyak sekali di luar sana yang menjelasan bagaimana menulis motivation letter yang proper. Tapi saya disini coba menghubungan saran penulisan dan pengalaman spesifik dalam apply beasiswa DAAD.

Contents:
Para1. What is your professional goal? In which sector would you like to work after obtaining your Master’s degree?
(Sebaiknya goals dan sektornya linear dengan program studi yang direncanakan untuk kuliah di Jerman nantinya. Juga sedikit dilatarbelakangi background pengalaman untuk support goals tersebut. Ini 95% bakal ditanya di interview DAAD)

Para2. In which way do you intend to contribute to your home country once you are in a respective position.
(Refer to ilmu, wawasan, dan pengalaman kamu. Diutamakan untuk memperlihatkan data berisi fakta dan figur yang konkrit dan berhubungan dengan kontribusi tersebut. Penting, jangan membuat kontribusi yang sangat umum dan terlalu berangan-angan, usahakan kontribusi yang konkrit. Contoh yang umum: I want to be part of government bureau in Economic sector which then could directly contribute to accelerate the national economy.  Contoh yang konkritnya: I want to assist the bottom-40 population to be more productive and earn more by easing the small enterprise implementation, help them to get a fund and to develop their own business, because small dan medium enterprises are effective sectors for enhancing national economic growth)

Para3. Why do you apply for the chosen Master’s programme? Which of the courses offered in this programme are particularly beneficial in pursuing your professional goals.
(lagi-lagi penting untuk mempertimbangkan linearitas program studi S1-S2-dan-karir nantinya dan juga sedikit dari pentingnya program studi tersebut untuk Indonesia/daerah kamu. It matters most in Germany. Professional goals tidak selalu harus berkontribusi dari sector pemerintahan, teman-teman juga bisa menjelaskan pentingnya suatu karir sector swasta untuk pembangunan daerah/Indonesia, contohnya seperti ingin mengembangan bisnis bidang biotechnology (i.e. jualan bakteri yang sangat bermanfaat di banyak sector pembangunan) yang Germany sedang gencar dalam research ini. Mereka sangat appreciate international student yang ingin membangun daerah/negaranya. Contoh ilmu social, dari aku: Studying in Economics program in Germany is a great way for me to deepen my understanding theoretically, to get practical experience, and to widen my knowledge in Economic sector since Germany is one of 5 World’s top country according to GDP per capita. So I could bring these benefits of studying in Germany to develop my country. The courses that would help a lot are Econometrics as statistical knowledge, Microeconomics as I want to contribute in micro sector, and Industrial Organization as this is the part where Germany is the World’s best.)

Monday, September 24, 2018

Mempersiapkan Studi ke Luar Negeri: Beasiswa LPDP (Finally, Yay!)



atau
Mimpi itu... Harus Dijemput (Bagian 3/Tamat)

*tulisan di bawah ini dimaksudkan untuk menutup seri 'Mimpi Itu...'. Iya, setelah setelah satu tahun tulisan ini bisa diselesaikan hehehe
**Klik disini untuk teman-teman yang sebelumnya mau baca Bagian 1 dan Bagian 2 dari serial "Mimpi Itu... Harus Dijemput"


Jakarta, 15 Agustus 2018

Setelah mengalami beberapa kegagalan dalam mempersiapkan studi ke luar negeri dan seleksi beasiswa di tahun 2015, saya akhirnya berhasil mendapatkan mendapatkan skor IELTS yang mumpuni untuk mendaftar di seleksi LPDP dan kampus-kampus yang saya tuju pada Maret 2016. 

Sebelum  saya bersiap melaksanakan seleksi LPDP dan sekaligus mendaftar kampus-kampus baik di UK dan di Jerman, juga salah satu kampus di Malaysia. Akhirnya saya mendapatkan beasiswa LPDP ke UK dan unconditional LoA dari kampus-kampus yang saya daftar di UK seperti King’s College London, University of Edinburgh, University of Exeter, University of Leeds dan SOAS, University of London. Pada akhirnya saya memilih untuk melanjutkan studi master saya di SOAS karena memang sejak awal SOAS adalah tujuan utama saya.

Setelah perjalanan panjang untuk melanjutkan studi dengan beasiswa, saya merasa ada perubahan yang signifikan dalam proses mempersiapkan segala seleksi tersebut. Saya mencoba untuk membagi pengalaman saya ke dalam tips-tips mempersiapkan studi ke luar negeri dengan beasiswa LPDP.

Berikut adalah langkah-langkahnya secara berurutan:

1. Specify your intention
Saya membagi niat dalam tiga jenis, yaitu:
  • Personal: Niat melakukan studi harus dimulai dari untuk perbaikan diri sendiri. Ada berbagai bentuk niat personal, contohnya trait-trait yang ingin ditingkatkan, seperti haus akan ilmu, keingintahuan yang dalam, keinginan untuk hidup mandiri. 
  • Profesional: Niat profesional maksudnya bukan membuat harapan bahwa studi di luar negerilah yang memberikan kemudahan kita dalam mendapatkan pekerjaan. Tapi bagaimana studi di luar negeri bisa meningkatkan kemampuan profesional yang lebih dapat diaplikasikan.
  • Sosial: Kenapa perlu ada niat sosial? Studi di luar negeri, belajar dan hidup di negeri orang, akan menjadi sia-sia ketika tidak dapat kebermanfaatan bangsa, negara, agama, dan manusia secara global. Seminimalnya, keberadaan kita setelah mendapatkan ilmu yang lebih harus membawa perubahan yang lebih baik paling tidak bagi orang dan lingkungan di sekitar kita.
Apapun niat yang dimiliki masing-masing dari kita pastikan untuk memulai persiapan ini dengan niat baik dan tulus.Yang paling utama adalah untuk perbaikan diri sendiri.

TIPS: Niat ini akan tercermin pada wawancara beasiswa, pendaftaran kampus hingga ketika selesai studi. Ceritakan niat ini pada siapa saja yang bertanya apa rencana kamu di masa depan. Pencari beasiswa yang memiliki niat sosial pasti akan lebih diperhatikan. Seleksi-seleksi yang ada berguna untuk memilih orang yang pantas dan akan memberi dampak bagi sekitarnya ketika diberikan beasiswa tersebut. 

2. Plan your preparation
  • Plan your target – program, jurusan, universitas, negara tujuan, beasiswa
  • Plan your time – kapan semua itu dibuka dan ditutup, serta buat estimasi waktu untuk mempersiapkan semua berkas dan persyaratannya.
  • Plan your moves – buat list apa-apa saja yang harus dikerjakan dan buat timetable
  • Plan your back up plan – Penting! Because life does not always got the way we want to.
TIPS: Buat progress journal / progress board. Setiap orang punya pace masing-masing untuk menyiapkan semuanya tapi dengan adanya dua hal tersebut bisa mengukur kemajuan dan menghindari ketertinggalan. Mengenali diri sendiri dan mengukur kemampuan diri juga penting. Target waktu dan tujuan orang berbeda-beda.

3. Prepare and Practice
Siapkan semua secara detail dan sesuai persyaratan. Kemudian practice. Latihan sesering mungkin entah itu persiapan bahasa, wawancara beasiswa, making motivation letter.

4. Setelah eksekusi, EVALUASI. Kenali diri masing-masing. Apa yang menjadi Strength, Weakness, Opportunity dan Threats.

Sementara itu,

Thursday, June 21, 2018

Peluang Setelah Lulus Kuliah di Jerman: Program CIM


Oleh: Teuku Bahran Basyiran

Tulisan ini menginformasikan catatan dari diskusi di Asferadio Rakan IMAN edisi Juni 2018 – yang kebetulan saya menjadi pembawa acara –  bertemakan “Peluang Setelah Lulus Kuliah di Jerman”, dengan narasumber bang Syahrul Anwar, M.Sc. yang merupakan alumni Universität Münster (Master in Information Systems) dengan beasiswa DAAD-Aceh Batch 1 (tahun 2008) dan sekarang merupakan dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang sedang menjalani proyek di Max Planck Institut for Human History di Jena. Beliau sudah berpengalaman selama kurang lebih 6 tahun sejak beralmamater Jerman dalam perjalanan karir di berbagai program, bidang dan lembaga, serta juga berwirausaha. Berikut rangkuman ulasan dari narasumber, Syahrul, yang dapat bermanfaat kepada pembaca yang akan atau berencana menyandang gelar pendidikan “Made in Germany”.
Sebelum lulus dengan degree di Jerman, pastinya teman-teman memetakan rencana masa depan. Mau kemana? Kerja atau lanjut kuliah? Mau kerja apa? Atau mau bisnis apa? Start-up digital businessmanufacturing atau services? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sebaiknya muncul di semester akhir pada masa studi. Sambil menyusun tesis, ada baiknya hal-hal sepertinya juga disusun. Jangan sampai ketika sudah menginjakkan kaki di tanah air, bingung mau ke arah mana dan harus melakukan aktivitas apa. Sepertinya yang dilakukan narasumber tempo hari yang melakukan rencana masa depan sebelum pulang ke Indonesia. 
Passion merupakan hal yang ambigu bagi fresh graduate dan beginner professionals, selain penting untuk menciptakan perjalanan karir yang nyaman, juga menimbulkan idealitas pandangan seseorang terhadap pekerjaannya yang berujung pada terlambatnya masuk ke dunia karir. Syahrul sendiri menyarankan teman-teman untuk mengesampingkan dulu passion di masa awal pulang di Indonesia dan cobalah jenis pekerjaan atau bidang yang berbeda-beda dengan memanfaatkan fasilitas dan keuntungan menjadi alumni Jerman.  Paling ideal itu kita udah tau passion kita dimana dan kita mendapatkan pekerjaan dengan kondisi kerja dan gaji juga baik. Tapi sayangnya butuh waktu untuk menentukan passion dan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai passion sekaligus baik secara ekonomi. Karena itu program-program dari pemerintah jerman sangat direkomendasi untuk dicoba sebagai jembatan menuju kondisi ideal itu.

Apa sih fasilitas dan keuntungan menjadi alumni Jerman? Salah satunya disediakan oleh Centre for International Migration and Development (CIM). CIM merupakan lembaga yang jointly run bersama Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dan the German Federal Employment Agency di bidang Development and Labour Market Policy Expertise, yang menyediakan berbagai fasilitas ketenagakerjaan untuk mahasiswa lulusan Jerman dari negara kerjasama CIM untuk membangun perekonomian negara asalnya. Indonesia merupakan salah satu negara kerjasama. Organisasi ini memiliki berbagai macam program karir bagi lulusan Jerman (untuk features dan syarat-syarat umum bisa langsung terjun ke situs).


Monday, May 14, 2018

Beasiswa DAAD: Pengalaman Awardee di Proses Seleksi & Persiapan Studi


Berkenalan dengan Beasiswa DAAD dan Pengalaman Awardee dalam Proses Seleksi, Persiapan Studi hingga Kuliah Dimulai

Oleh: Teuku Bahran Basyiran


   (Materi ini saya sampaikan di Scholarship Talk DAAD, event organized by Sahabat Beasiswa Chapter Kalimantan Barat)

1.  Introduction

DAAD kepanjangan dari Deutscher Akademischer Austauschdienst, atau in EnglishGerman Academic Exchange Services.

Sebuah lembaga beasiswa yang didanai oleh pemerintah Jerman, dibentuk pada tahun 1925 di Heidelberg (salah satu kota pelajar di Jerman dengan universitas Jerman tertua). Setiap tahun, DAAD supports lebih dari 100.000 local/German studentsdan international students yang tersebar di seluruh dunia.

Sourcehttps://www.daad.de/der-daad/ueber-den-daad/en/  (untuk selengkapnya)

Kantor cabang di Indonesia adalah DAAD Jakarta, yang didirikan tahun 1990 dan telah mengirim banyak pelajar Indonesia ke Jerman yang jumlah awardees-nya perlahan meningkat dari tahun ke tahun memiliki puluhan.

Jasa yang ditawarkan oleh DAAD adalah (ini hanya yang berkaitan dgn talk ini, i.e. untuk calon awardees): 
-       Individual counselling kesempatan studi dan beasiswa di Jerman.
-       Seminar tentang pendidikan tinggi dan riset di Jerman
-       Partisipasi di Education Fairs

Sourcehttps://www.daad.id/en/(untuk selengkapnya)


2.   Program Beasiswa DAAD

DAAD Jakarta punya program beasiswa yang beragam: dari sisi strata pendidikan, bidang studi yang menjadi fokus DAAD, maupun dari sisi lingkup daerah. 

Nah, beasiswa DAAD saya masuk ke dalam kelompok ruang lingkup daerah, yaitu DAAD Aceh Scholarship of Excellence, kerjasama antara Pemerintah Aceh dan DAAD (funding-nya dari Aceh, manajemen beasiswanya dikelola DAAD).

Program-program beasiswa (again, yang relevan untuk talkini):
S1/S2:
  • University Summer Courses offered in Germany for Foreign Students and Graduates
S2/S3:
  • Study Scholarships for Foreign Graduates in the Field of Arts (Architecture, Music, Visual and Performing Arts)
  • Scholarship for Development-Related Postgraduate Courses (EPOS)
  • Helmut-Schmidt-Programme - Master's Scholarships for Public Policy and Good Governance (PPGG)
  • Master's Scholarships for Sustainable Water Management (NaWaM)
  •  Aceh Scholarships of Excellence (administered by DAAD)