atau
Mimpi itu... Harus Dijemput (Bagian 3/Tamat)
*tulisan di bawah ini dimaksudkan untuk menutup seri 'Mimpi Itu...'. Iya, setelah setelah satu tahun tulisan ini bisa diselesaikan hehehe
**Klik disini untuk teman-teman yang sebelumnya mau baca Bagian 1 dan Bagian 2 dari serial "Mimpi Itu... Harus Dijemput"
Jakarta, 15 Agustus 2018
Setelah mengalami beberapa kegagalan dalam mempersiapkan studi ke luar negeri dan seleksi beasiswa di tahun 2015, saya akhirnya berhasil mendapatkan mendapatkan skor IELTS yang mumpuni untuk mendaftar di seleksi LPDP dan kampus-kampus yang saya tuju pada Maret 2016.
Sebelum saya bersiap melaksanakan seleksi LPDP dan sekaligus mendaftar kampus-kampus baik di UK dan di Jerman, juga salah satu kampus di Malaysia. Akhirnya saya mendapatkan beasiswa LPDP ke UK dan unconditional LoA dari kampus-kampus yang saya daftar di UK seperti King’s College London, University of Edinburgh, University of Exeter, University of Leeds dan SOAS, University of London. Pada akhirnya saya memilih untuk melanjutkan studi master saya di SOAS karena memang sejak awal SOAS adalah tujuan utama saya.
Setelah perjalanan panjang untuk melanjutkan studi dengan beasiswa, saya merasa ada perubahan yang signifikan dalam proses mempersiapkan segala seleksi tersebut. Saya mencoba untuk membagi pengalaman saya ke dalam tips-tips mempersiapkan studi ke luar negeri dengan beasiswa LPDP.
Berikut adalah langkah-langkahnya secara berurutan:
1. Specify your intention
Saya membagi niat dalam tiga jenis, yaitu:
- Personal: Niat melakukan studi harus dimulai dari untuk perbaikan diri sendiri. Ada berbagai bentuk niat personal, contohnya trait-trait yang ingin ditingkatkan, seperti haus akan ilmu, keingintahuan yang dalam, keinginan untuk hidup mandiri.
- Profesional: Niat profesional maksudnya bukan membuat harapan bahwa studi di luar negerilah yang memberikan kemudahan kita dalam mendapatkan pekerjaan. Tapi bagaimana studi di luar negeri bisa meningkatkan kemampuan profesional yang lebih dapat diaplikasikan.
- Sosial: Kenapa perlu ada niat sosial? Studi di luar negeri, belajar dan hidup di negeri orang, akan menjadi sia-sia ketika tidak dapat kebermanfaatan bangsa, negara, agama, dan manusia secara global. Seminimalnya, keberadaan kita setelah mendapatkan ilmu yang lebih harus membawa perubahan yang lebih baik paling tidak bagi orang dan lingkungan di sekitar kita.
Apapun niat yang dimiliki masing-masing dari kita pastikan untuk memulai persiapan ini dengan niat baik dan tulus.Yang paling utama adalah untuk perbaikan diri sendiri.
TIPS: Niat ini akan tercermin pada wawancara beasiswa, pendaftaran kampus hingga ketika selesai studi. Ceritakan niat ini pada siapa saja yang bertanya apa rencana kamu di masa depan. Pencari beasiswa yang memiliki niat sosial pasti akan lebih diperhatikan. Seleksi-seleksi yang ada berguna untuk memilih orang yang pantas dan akan memberi dampak bagi sekitarnya ketika diberikan beasiswa tersebut.
2. Plan your preparation
- Plan your target – program, jurusan, universitas, negara tujuan, beasiswa
- Plan your time – kapan semua itu dibuka dan ditutup, serta buat estimasi waktu untuk mempersiapkan semua berkas dan persyaratannya.
- Plan your moves – buat list apa-apa saja yang harus dikerjakan dan buat timetable
- Plan your back up plan – Penting! Because life does not always got the way we want to.
TIPS: Buat progress journal / progress board. Setiap orang punya pace masing-masing untuk menyiapkan semuanya tapi dengan adanya dua hal tersebut bisa mengukur kemajuan dan menghindari ketertinggalan. Mengenali diri sendiri dan mengukur kemampuan diri juga penting. Target waktu dan tujuan orang berbeda-beda.
3. Prepare and Practice
Siapkan semua secara detail dan sesuai persyaratan. Kemudian practice. Latihan sesering mungkin entah itu persiapan bahasa, wawancara beasiswa, making motivation letter.
4. Setelah eksekusi, EVALUASI. Kenali diri masing-masing. Apa yang menjadi Strength, Weakness, Opportunity dan Threats.
Sementara itu,