Oleh: Teuku Bahran Basyiran
Saat ini
telah masuk sistem perekonomian yg baru di Negara-negara Eropa, yaitu sistem
ekonomi syariah yang dimulai pada tahun 2000-an dan terus berkembang secara
positif sampai sekarang. Ini menjadi sistem alternative pada makin turunnya
reputasi kapitalis di Negara-negara Eropa. Pemerintah di Negara-negara tersebut
sangat mendukung segala program dan upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak
ekonomi syariah dikarenakan jelasnya tujuan pada sistem ini dalam menangani
permasalahan-permasalahan yang berkaitan erat dengan ekonomi seperti sosial,
yang baurannya merupakan rakyat lemah.
Sistem
ekonomi syariah terus berkembang dengan munculnya satu-per-satu lembaga-lembaga
syariah. Perbankan syariah di Eropa telah berdiri sejak 2004 dan memiliki 50 ribu nasabah menunjukkan besarnya
minat masyarakat terhadap industri tersebut. Lima bank murni syariah kini
beroperasi di London termasuk lembaga multinasional seperti HSBC yang menjadi
pemain kunci sektor perbankan syariah. London pun menjadi pintu masuk menuju
Eropa.
Bank yang merupakan bank syariah pertama di Eropa adalah IBB (The Islamic Bank of Britain) atau Bank Islam Britania, didirikan pada tahun 2004 di
Inggris, yang menandakan dimulainya atmosfir sistem ekonomi syariah di Eropa.
Bank ini menunjukan
meski berada di pasar masyarakat menengah, bank syariah masih bisa bersaing
dengan bisnis bank konvensional. Bank tersebut nyata-nyata berani
menerapkan margin kompetitif untuk produk deposito berjangka, bahkan
mengalahkan sejumlah bank konvensional besar di negara itu.
Sebagai contoh, kita lihat di negara Inggris, yang merupakan negara di
Eropa yang pertama sekali menerapkan sistem ekonomi syariah. Pada dasarnya, Inggris bukanlah
negara Muslim. Namun, negeri Ratu Elizabeth itu tercatat sebagai negara yang
paling maju dalam hal ekonomi syariah. Sebuah studi mencatat, Inggris sebagai
negara yang memiliki bank terbanyak bagi umat muslim di antara negara Barat
lainnya. Aset perbankan syariah yang mencapai 18 miliar dolar AS (12 miliar
pounds) melebihi aset bank syariah seperti di Pakistan, Bangladesh, Turki, dan
Mesir. Hal tersebut pun didukung oleh 55 universitas dan lembaga pendidikan
lainnya di Inggris yang memiliki pendidikan keuangan
syariah. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding negara-negara lainnya. Dan para
ahli ekonomi syariah dari beberapa universitas di negara tersebut pun didatangkan untuk menjadi pembicara dalam seminar maupun
pelatihan di berbagai belahan dunia.
Meski
ekonomi syariah tak berasal dari Negara-negara Eropa, tapi keuangan syariah
telah menemukan tempatnya di Negara-negara Eropa. Tercatat, banyak negara-negara besar dunia di Eropa (selain Inggris)
telah memakai sistem ini, seperti Perancis, Jerman, Italia.