Berikut ini merupakan guidelines untuk menulis motivation letter yang disarankan langsung oleh DAAD melalui laman websitenya pada tahun 2015 akhir, pada saat saya apply beasiswa DAAD. Dari saran DAAD untuk konten/isi motivation letter di setiap paragraph, saya mencoba untuk breakdown maksud dan tujuannya.
Mungkin sudah banyak sekali di luar sana yang menjelasan bagaimana menulis motivation letter yang proper. Tapi saya disini coba menghubungan saran penulisan dan pengalaman spesifik dalam apply beasiswa DAAD.
Contents:
Para1. What is your professional goal? In which sector would you like to work after obtaining your Master’s degree?
(Sebaiknya goals dan sektornya linear dengan program studi yang direncanakan untuk kuliah di Jerman nantinya. Juga sedikit dilatarbelakangi background pengalaman untuk support goals tersebut. Ini 95% bakal ditanya di interview DAAD)
Para2. In which way do you intend to contribute to your home country once you are in a respective position.
(Refer to ilmu, wawasan, dan pengalaman kamu. Diutamakan untuk memperlihatkan data berisi fakta dan figur yang konkrit dan berhubungan dengan kontribusi tersebut. Penting, jangan membuat kontribusi yang sangat umum dan terlalu berangan-angan, usahakan kontribusi yang konkrit. Contoh yang umum: I want to be part of government bureau in Economic sector which then could directly contribute to accelerate the national economy. Contoh yang konkritnya: I want to assist the bottom-40 population to be more productive and earn more by easing the small enterprise implementation, help them to get a fund and to develop their own business, because small dan medium enterprises are effective sectors for enhancing national economic growth)
Para3. Why do you apply for the chosen Master’s programme? Which of the courses offered in this programme are particularly beneficial in pursuing your professional goals.
(lagi-lagi penting untuk mempertimbangkan linearitas program studi S1-S2-dan-karir nantinya dan juga sedikit dari pentingnya program studi tersebut untuk Indonesia/daerah kamu. It matters most in Germany. Professional goals tidak selalu harus berkontribusi dari sector pemerintahan, teman-teman juga bisa menjelaskan pentingnya suatu karir sector swasta untuk pembangunan daerah/Indonesia, contohnya seperti ingin mengembangan bisnis bidang biotechnology (i.e. jualan bakteri yang sangat bermanfaat di banyak sector pembangunan) yang Germany sedang gencar dalam research ini. Mereka sangat appreciate international student yang ingin membangun daerah/negaranya. Contoh ilmu social, dari aku: Studying in Economics program in Germany is a great way for me to deepen my understanding theoretically, to get practical experience, and to widen my knowledge in Economic sector since Germany is one of 5 World’s top country according to GDP per capita. So I could bring these benefits of studying in Germany to develop my country. The courses that would help a lot are Econometrics as statistical knowledge, Microeconomics as I want to contribute in micro sector, and Industrial Organization as this is the part where Germany is the World’s best.)