Oleh: T. Bahran Basyiran
Pendahuluan
Pembangunan ekonomi untuk periode jangka
panjang di suatu negara, membawa perubahan yang sangat esensial terutama dalam
struktur ekonomi negara tersebut. Perubahan itu dari ekonomi tradisional yang
menitikberatkan pada sektor pertanian ke sektor ekonomi modern yang didominasi
oleh sektor industri sebagai mesin utama pembangunan.
Motor utama transformasi struktur ekonomi suatu negara berkembang tersebut bukan hanya pergeseran dari sektor
pertanian ke sektor industri, atau yang disebut dengan industrialisasi, tetapi proses
transformasi tersebut juga mencakup pergeseran struktur
industri dari waktu ke waktu (dalam jangka panjang). Misalnya, dengan
dimilikinya keunggulan komparatif akibat pergeseran dari kegiatan
produksi yang bersifat padat karya dan berteknologi rendah ke arah kegiatan
produksi yang lebih padat modal dan berteknologi tinggi.
Struktur Industri adalah struktur
ekonomi yang didominasi oleh sektor industri. Struktur
industri menggambarkan bagaimana industri diorganisasikan. Hal ini terkait
dengan hubungan dari (a) sesama produsen; (b) sesama konsumen; (c) produsen dan konsumen; dan (d) produsen, yang telah ada terhadap
produsen baru yang masuk ke pasar (Bain: 1968). Menurut teori ekonomi industri,
struktur industri menentukan tingkat kompetisi dan merupakan faktor yang
berpengaruh pada perilaku dan kinerja dari suatu industri
(perusahaan-perusahaan yang ada dalam industri). Oleh karenanya, analisa
struktur industri merupakan pijakan awal untuk mengkaji suatu industri.
Struktur industri
didefinisikan dalam terminologi distribusi jumlah dan ukuran dari
perusahaan-perusahaan yang ada dalam industri (Bain:
1968). Struktur industri merupakan cerminan dari struktur pasar suatu industri
(Kuncoro: 2007). Dalam studi empiris mengenai struktur industri, digunakan
pengukuran konsentrasi untuk mengukur intensitas dari persaingan dalam
industri. Konsentrasi industri ini menginformasikan ukuran relatif dari
perusahaan-perusahaan yang ada pada pasar (Jacobson:
1996).